BIAS TEENS MEDIA
TUMBUH
BERSAMA BIAS
−
Nisya Rifiani –
Bias…
Kadang,
orang menyangka kami adalah sebuah agen advertising,
atau sebuah sekolah islam terpadu. Sebenarnya, Bias kami adalah sebuah tabloid
remaja yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
(Disdikpora) Prov. DIY. Sebuah tabloid remaja yang didedikasikan dari, oleh,
dan untuk remaja –didistribusikan ke seluruh sekolah menengah atas (SMA) di
seluruh Prov. DIY secara cuma-cuma. Terbit delapan edisi dalam satu tahun,
dimulai pada bulan mei. Secara umum, Bias adalah lembaga penerbitan pers
tingkat SMA. Redaksinya kebanyakan berasal dari kalangan SMA –dibantu sedikit oleh mereka yang mau meluangkan waktunya untuk
mengurus tabloid ini. Ulang tahunnya diperingati bersamaan dengan Hari Sumpah
Pemuda, 28 Oktober. Kini, Bias sudah mencapai usia-nya yang ke-16.
Pertama
kali, tulisanku dimuat di Tabloid Bias –sebenarnya pertama kalinya juga
tulisanku dimuat di media massa umum selain media massa komunitas (BSP – SMA N
5 YK). Aku sudah lupa tajuknya, yang jelas saat itu aku menulis dalam rubrik resensi
buku. Buku yang aku resensi adalah salah satu serial Sherlock Holmes –tokoh detektif kesayanganku. Sayangnya, aku nggak punya arsip
artikel pertama-ku itu… :(
Review itu juga yang mengantarkanku menerima
honor pertama atas karyaku yang dimuat di media massa. Saat itu, honor yang
kuterima lima puluh ribu –sayangnya masih dibayar dengan
rupiah, bukannya dollar, hahah…
Aku
bergabung dengan Bias mulai tahun 2005. Berarti, udah lama banget yak…
Bergabung
menjadi salah satu anggota redaksi juga punya cerita tersendiri. Awalnya, aku
bersama Rizky Amalia Wismashanti (Kiky) mewakili sekolah SMA N 5 YK mengikuti
pelatihan jurnalistik untuk SMA se-DIY yang diselenggarakan oleh Disdikpora
Prov. DIY (saat itu namanya masih Dinas Pendidikan −Diknas). Kami ikutan pelatihan itu juga nggak sengaja. Berawal
dari kami berdua yang merupakan anggota ekskul jurnalistik di sekolah, dan kami
pun ditunjuk oleh Pelatih Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA N 5 YK Hardian Arief (Mas Yan) untuk mengikuti pelatihan ini. Maka, berangkatlah kami berdua…
Pelatihan
itu dilaksanakan tiga hari dua malam. Tepatnya, mulai tanggal 13 Agustus 2004 –
15 Agustus 2004 di Wisma LPP, Jogjakarta.
Bersama dengan teman-teman lain yang berasal dari 5 kabupaten di DIY, kami
mengikuti pelatihan itu. Aku hampir nggak ingat, siapa saja teman-teman itu. Hh…
nyesel juga nggak nyatat nama para pesertanya. Padahal, saat itu belum
nge-trend situs jejaring sosial seperti sekarang ini…
Pelatihan
itu (ternyata) memang melatih para pelajar untuk menjadi seorang jurnalis beneran. Nggak tanggung-tanggung, kami
mendapat pelatihan dan bimbingan yang berharga dari sejumlah wartawan keren dan para praktisi media. Sebut
saja Ali Yanto, Asep Purnama Bachtiar (Redaktur Majalah Suara Muhammadiyah), YB.
Margantoro (Bernas Jogja), Arwan Tuti Artha (Kedaulatan Rakyat –sekarang sudah almarhum), Octo Lampito (Kedaulatan Rakyat), Abdul
Ghoffar & Witono (BKKBN Prov. DIY), dan Nisby Sabakingkin (Kedaulatan
Rakyat).
Materi
yang kami dapat macam-macam, mulai dari Kebijakan Pemerintah di Bidang
Kepenulisan, Dinamika Kelompok, Bahasa Jurnalistik, Opini, Kde Etik Wartawan,
Pendidikan dan Media Massa, Lay Out,
Penulisan Berita, Resensi Buku, Teknik Reportase, Kesehatan Reproduksi Remaja, Features, dan Management Pers. Banyak banget
kan… Selain materi ada kelas praktek juga, seperti praktek reportase dan
membuat kobar atau koran selembar.
Pada
akhir pelatihan, diumumkan sepuluh orang yang bergabung dengan Tabloid Bias.
Aku dan Kiky termasuk dalam daftar lolos seleksi, bersama delapan teman
lainnya. Aku agak-agak lupa siapa saja mereka, yang kuingat cuma Iko (SMA Muhammadiyah
1 YK), Bara Giri Wardhana (SMA N 11 YK), Irawan (Sleman), Shanti (SMA N 6 YK), dan
Natalia Wahyontoro (Toro – SMA N 1 Depok).
Bagiku,
Bias bukan sekedar media penerbitan pers biasa. Bias adalah media pembelajaran.
Bias
adalah sebuah komunitas bagi anggota redaksinya…
X bukan segala-galanya, tetapi
segala-galanya bisa dimuali dari X
Bias
2011…
Aku
kembali bergabung setelah dua tahun vakum. Bias 2011 (sudah) memiliki aura yang
berbeda ketika kutinggalkan dulu…
Intinya, lebih cheerfull dan remaja
banget…
Bias
2012
Pada
tanggal ini, ketika kutulis secarik pengalaman bersama bias sebenarnya bersamaan
dengan Rapat Perdana BIAS 2012. Ya, kami akan memulai menghidupkan Bias kembali
–meski sebenarnya sudah telat banget memulainya di bulan ini. Hanya berharap, Bias kali ini lebih
baik daripada Bias-Bias sebelumnya. Terus berusaha, supaya harapan itu bisa
tercapai…
Terimakasih
Bias…
#
−Nisya Rifiani/30 Juni 2012−
0 komentar:
Posting Komentar