GANK - X AKUSTIK
Jika Korea punya GANGNAM STYLE, JOGJA punya Gank-X Akustik...
Hah?! Apaan tuh Gank-X
Akustik???
Gank-X Akustik atau adalah
sebuah grup musik akustik yang memainkan musik perpaduan instrumen tradisional
dan modern. Gank-X terbentuk pada medio pertama tahun 2006, berawal dari
keprihatinan generasi senior terhadap pemuda Kampung Minggiran yang senang kongkow dengan kegiatan negatif. Maka
dibentuklah sebuah kelompok untuk mewadahi kegiatan mereka, kelompok ini
kemudian mengekspresikan kegiatan mereka dalam bidang musik.
Gank-X
sendiri merupakan singkatan dari Generasi Anak Negeri Kreatif. Tanda strips (-)
yang ditempatkan ditengah memiliki dua arti. Pertama, (-) berarti stop, maksudnya adalah berhenti berfikir
dan bertindak negatif. Kedua, (-) berarti mengarahkan/menyambungkan mereka pada
hal-hal yang tak terdefinisi atau X (makna tak terbatas) dalam hal berkesenian.
Entah itu dalam seni musik, seni teater, maupun seni tari. Visi & Misi
Gank-X yaitu meningkatkan kecintaan pemuda/pemudi dalam menghargai hasil cipta,
rasa, dan karsa sebagai ciri identitas bangsa.
Gank-X
memulai perjalanan musik mereka dari manggung di kampung sendiri, setelah itu
beranjak keluar wilayah. Semakin lama, mereka semakin lama dikenal oleh
masyarakat Kota Jogja terutama para pegiat seni dan musik. Gank-X mulai
manggung di luar wilayah mereka. Undangan untuk tampil di berbagai acara berdatangan,
dalam satu bulan Gank-X bisa tampil satu hingga dua kali di tempat yang berbeda.
Mereka
juga kerap mengikuti lomba musik dan tak jarang mendapatkan penghargaan musik. Beberapa
karya musik Gank-X bahkan pernah menjadi sountrack
beberapa acara diantaranya lagu Nagari Ngayogyakarta pada event FKY 2011 dan event Jogja The City
of Tolerance, serta lagu Ngrayah Gunungan
pada event Gerebeg Gunungan. Hingga
saat ini, Gank-X telah memiliki karya sebanyak 16 judul lagu.
Sejak
berdiri 6 tahun silam, Gank-X memiliki satu pembimbing tetap. Beliau ialah
Bapak Achmad Yani atau yang akrab disapa ‘Pak Yani’, beliau juga merupakan salah
satu generasi senior yang menjadi pelopor berdirinya Gank-X. Banyak karya yang
telah beliau ciptakan untuk grup musik ini sehingga Gank-X mulai naik daun. Tak
hanya itu, Pak Yani juga tak lelah mengajari anak-anak Gank-X memainkan alat
musik, meski dari nol sekalipun. “Boleh ‘nakal’ tetapi di panggung saja...”
itulah salah satu pesan Pak Yani. Harapan Pak Yani untuk grup musik ini adalah
bisa memunculkan grup musik yang anggotanya berasal dari satu wilayah.
Gank-X
biasa kumpul dan latihan di rumah pembimbing mereka. Waktunya malam hari, dua
hingga tiga kali dalam seminggu. Jika ada jadwal manggung, tentu saja mereka
akan latihan lebih intensif. Anggota Gank-X saat ini mencapai 28 orang pemuda/i
dari 4 RW di Kampung Minggiran. Gank-X memiliki junior yaitu Gank Boys & Girls yang isi-nya terdiri dari
anak-anak yang lebih kecil. Kelompok ini diharapkan menjadi re-generasi Gank-X berikutnya.
Salah
satu anggota remaja Gank-X Akustik yaitu Rahadyan Isnawan (Dian/bassist). Siswa kelas X SMA Negeri 5 YK
itu bergabung sejak tahun 2010. Saat itu ia masih duduk di bangku SMP kelas 2.
Bagi Dian, dan juga teman-teman lainnya, Gank-X sudah seperti keluarga sendiri.
Suasana latihan selalu ramai, seperti malam itu ketika redaksi berkunjung ke basecamp mereka. Latihan tidak selalu
serius, kadang diselingi dengan guyonan dan saling ejek sesama anggotanya.
Meski begitu, mereka sama-sama tau semua itu hanya candaan. Semoga dengan guyub
rukun sesama anggota, Gank-X bisa tetap langgeng berkarya di dunia musik... (Nisya
Rifiani)
Prestasi Musik (2012)
::
- Juara III – Jogja International
Percussion, Cullinary, and Tourism (2012) – Kategori Pelajar SMA
- Juara harapan IV - Jogja International Percussion,
Cullinary, and Tourism (2012) – Kategori Umum
- Juara harapan IV – Lomba Gejog
Lesung Tingkat DIY (2012)
|
0 komentar:
Posting Komentar