25 Feb 2013

Kuliah Komunikasi - Studi Mediasi 1 (Review)

KULIAH KOMUNIKASI - 2011 


STUDI MEDIASI (Bagian I)

Review by : Nisya Rifiani



1.    Sejarah perkembangan studi mediasi

Perkembangan studi mediasi sejatinya dimulai sekitar tahun 1980-an di Amerika Serikat. Pada saat kekuatan regulasi dan standar tayangan televisi untuk anak-anak sangat rendah, Pemerintah Amerika Serikat mencoba membendung efek media massa televisi dengan memberikan pengajaran-pengajaran kepada orang dewasa untuk memediasi anak-anak dalam menonton televisi.

Pada tahun 1990 pemerintah Amerika Serikat memberlakukan regulasi tentang televisi yakni Children’s Television Act (CTA). Studi dan penelitian mengenai mediasi kemudian terus berlanjut di tahun 1990-an. Penelitian mediasi orang tua mengkaji lebih dalam bagaimana interaksi antara orang tua dengan anak-anak mereka. Regulasi dan peratingan ini rupanya tidak efektif dalam membendung terpaan media pada anak-anak.

Meski mediasi termasuk dalam studi komunikasi mengenai perilaku bermedia, akan tetapi kajian ini dapat ditemukan dalam studi psikologi perkembangan dan studi perkembangan kognitif.

Mediasi merupakan salah satu upaya memodifikasi atau bahkan mencegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh media massa. Lebih spesifik, Bujizen dan Valkenburg mengemukakan bahwa mediasi orang tua menjadi strategi yang efektif dalam upaya mencegah dampak negatif yang ditimbulkan televisi terhadap anak-anak(1).

Upaya ini pada umumnya dilakukan oleh orang tua, akan tetapi berbagai elemen lingkungan anak juga berkewajiban mengupayakan hal serupa. Elemen tersebut antara lain saudara kandung, pengasuh, guru, orang dewasa lain, atau teman sepermainan. Namun, mengingat besarnya peranan orang tua dalam menentukan arah tumbuh kembang anak, istilah mediasi lebih banyak dikerucutkan dalam pembahasan mengenai mediasi orang tua atau parental mediation. Browne (1993; 31) mengemukakan pentingnya peran orang tua dalam kegiatan bermedia anak-anak :



The majority of young children’s experience of viewing television and videos takes place in their own homes and, therefore, parents are likely to help shape young children’s perceptions of the status, value and enjoyment of televisual texts(2).



Bentuk-bentuk mediasi misalnya memberikan komentar mengenai aktivitas alternatif, berdiskusi mengenai isu sosial atau pribadi yang diangkat televisi, dan berbincang ringan mengenai isi televisi. Orang tua, adik, atau kakak bisa menanggapi pertanyaan dengan komentar evaluatif, komentar interpretif, penjelasan mengenai bentuk kode, ataupun diskusi mengenai moral(3). Bentuk mediasi lainnya misalnya membatasi tayangan anak dengan mengikuti pedoman rating dan parental guide.

Setiap keluarga tentunya mempunyai norma yang berbeda dalam penggunaan media terutama terhadap media televisi. Anak-anak paling banyak mengkonsumsi media televisi di rumah, dengan demikian sangat penting peran untuk melakukan mediasi yakni membimbing anak-anak mereka dalam rangka menggunakan, memahami, dan menciptakan media. Menonton televisi bersama, menerapkan sejumlah aturan, dan membahas isi televisi, merupakan mediasi paling umum yang dilakukan oleh para orang tua.



2.    Mediasi Orang tua sebagai Sebuah Konsep

Parental mediation atau mediasi orang tua didefinisikan oleh Encyclopedia of Communication and Information sebagai: semua kegiatan interaksi orang tua dengan anak mengenai televisi. Usaha orang tua dalam mengatasi efek televisi tampaknya masuk definisi dari mediasi orang tua ini(4).

Tidak ada suatu konsesus dalam mendefinisikan makna mediasi orang tua. William James Potter menilai, kurangnya kesepakatan dalam mendefinisikan istilah mediasi memberikan suatu kontribusi terhadap ambiguitas dalam literatur. Bybe, Robinson, dan Turow adalah para peneliti yang pertama kali mengembangkan konsep multidimensi tentang mediasi.



Although researchers have used different definitions and measures of mediation, most of the research shows the same three patterns of mediation as “any strategy parents use to control, supervise, or interpret content”(5).



Warren mengemukakan mediasi orang tua sebagai suatu strategi yang digunakan oleh orang tua untuk mengontrol, mengawasi, dan menafsirkan isi media untuk anak-anak dan remaja(6). Meski para peneliti dan sarjana media massa mengemukakan definisi dan langkah yang beragam, namun secara umum mediasi orang tua dimaknai sebagai: strategi orang tua yang digunakan untuk mengontrol, mengawasi, dan menafsirkan isi media(7).

Meskipun sejumlah individu dapat melakukan mediasi, seperti kakak, adik, peer, dan orang dewasa, istilah mediasi ini sering digunakan untuk menggambarkan interaksi orang tua dengan anak(8). Parenting disini dilakukan oleh orang tua tunggal maupun berpasangan. Karena terdapat banyak konfigurasi untuk keluarga, terdapat banyak pula hubungan parental yang berlainan(9). Demikian pula dalam penelitian ini relasi mediasi yang dimaksud adalah antara orang tua dengan anak. Penelitian ini menggunakan definisi orang tua dan/atau wali dalam arti yang lebih luas, yakni orang tua yang mencakup ibu dan ayah, orang tua tiri, orang tua angkat, kakek, nenek.

Penelitian tentang mediasi telah merumuskan berbagai pengertian mediasi dan telah membedakan berbagai jenis mediasi, faktor yang memprediksi mediasi, beserta efek mediasi. Mediasi atas televisi dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Mediasi yang sifatnya langsung misalnya komentar mengenai aktivitas alternatif, diskusi mengenai isu sosial atau pribadi yang diangkat televisi, dan berbincang ringan mengenai isi televisi. Orang tua, adik atau kakak bisa menanggapi pertanyaan dengan komentar evaluatif, komentar interpretif, penjelasan mengenai bentuk kode, ataupun diskusi mengenai moral(10). Sementara mediasi yang sifatnya tidak langsung misalnya membatasi tayangan anak dengan mengikuti pedoman rating dan parental guide(11).

Selanjutnya, Amy Nathanson bersama-sama dengan para sarjana media massa lainnya memberikan definisi mediasi orang tua sebagai : tindakan nyata yang dilakukan oleh pihak orang tua dalam membatasi efek media massa(12). Nathanson kemudian membagi mediasi orang tua ke dalam tiga setting kerangka berfikir, yakni coviewing, restrictive mediation, dan active mediation(13).

Mengacu pada Nathanson dan Young, coviewing, merupakan kegiatan menonton televisi bersama anak-anak, tanpa adanya diskusi tentang isi maupun penggunaan media. Restrictive mediation, atau mediasi restriktif adalah peraturan-peraturan mengenai pola konsumsi televisi yang diterapkan kepada anak-anak, seperti program apa yang diperbolehkan ditonton dan kapan waktu yang diperbolehkan untuk menonton. Active mediation, atau mediasi aktif - dikenal juga dengan diskusi (discussion) merupakan percakapan orang tua dengan anak mengenai televisi, misalnya mendiskusikan program siaran, isi program dan iklan televise(14).

William James Potter menyatakan bahwa dari analisis literatur terdapat empat macam mediasi yang dilakukan orang tua terhadap anak, yakni non-mediators (yaitu orang tua berbicara kepada anak tentang televisi secara tidak rutin), optimists (diskusi yang utamanya memperkuat isi televisi), cynics (diskusi yang utamanya meng-counter isi televisi), dan selective (diskusi yang menggunakan kedua teknik, baik positif maupun negatif, tergantung kepada situasi)(15).

Coviewing, mediasi restriktif, dan mediasi aktif mempunyai potensi untuk dapat diaplikasikan dalam berbagai media massa, tetapi pada umumnya ketiga strategi tersebut diterapkan pada media televisi. Pada penelitian yang lain, ditemukan penelitian mediasi yang diterapkan pada video gem dan internet (Video Game Mediation dan Internet Mediation). Meski demikian terdapat perbedaan dalam konteks. Tiga jenis mediasi tidak hanya diterapkan oleh orang tua tetapi juga anak-anak yang mulai dewasa (remaja) kepada anak-anak yang lebih kecil.

Tulisan ini berfokus pada strategi mediasi atas televisi. Bagian selanjutnya dari tulisan ini akan menjelaskan tentang tiga jenis umum strategi mediasi yakni coviewing, mediasi restriktif, dan mediasi aktif. Berikut sedikit ilustrasi mengenai strategi mediasi atas permainan video gem dan internet.

#



DAFTAR PUSTAKA

  1. Bujizen & Valkenburg. 2005. Dalam Mendosa, Kelly. 2009. Surveying Parental Mediation: Connections, Challenges and Questions for Media Literacy. The National Association for Media Literacy Education’s Journal of Media Literacy Education. Hal. 28 – 41.
  2. Browne. 1993. Hal. 31.
  3. Schement dalam Rakhmani, Inaya. Loc cit.
  4. Schement dalam Rakhmani, Inaya. Loc cit.
  5. Warren 2001 : 212, dalam Mendosa, Kelly. Loc Cit.
  6. Warren 2001 : 212, dalam Mendosa, Kelly. Loc Cit.
  7. Warren 2001 : 212, dalam Mendosa, Kelly. Loc Cit.
  8. Chen, 1994; 11 dalam Rakhmani, Inaya. Loc cit.
  9. Schement dalam Rakhmani, Inaya. Loc cit.
  10. Parental guide merupakan referensi yang diberikan oleh stasiun televisi sebagai pedoman untuk orang tua dalam usaha mediasi atas program siaran televisi. Parental guide di televisi ditampilkan dalam bentuk gambar atau simbol yang tertera pada pojok kiri atau kanan atas pada layar televis. Parental guide bisanya dibagi berdasarkan tingkatan umur yakni Anak-Anak (Bimbingan Orang tua), Remaja (Bimbingan Orang tua), Dewasa dan Semua Umur.
  11. Nathanson dalam Rakhmani, Loc cit.
  12. Nathanson & Botta. 2005. Dalam Mendosa Kelly. Loc cit.
  13. Nathanson & Young. 2005. Dalam Mendoza. Loc cit.
  14. Nathanson & Young. 2005. Dalam Mendoza. Loc cit.
  15. Potter. 2005. Op Cit. Hal. 313.

3 komentar:

  1. Valuable information. Fortunate me I found your web site unintentionally, and I'm
    surprised why this coincidence didn't happened earlier!

    I bookmarked it.

    My web blog ... lasertest

    BalasHapus
  2. Great blog right here! Additionally your website a
    lot up fast! What host are you the usage of? Can I get your
    associate hyperlink to your host? I desire my site loaded up as quickly as yours lol

    Visit my web blog :: lasertest

    BalasHapus
  3. Howdy! I could have sworn I've been to this blog before but after browsing
    through some of the post I realized it's new to me. Anyways, I'm definitely happy I found it and I'll be book-marking and checking back
    frequently!

    Stop by my webpage :: review

    BalasHapus