23 Feb 2013

Kuliah Komunikasi - Politik dan Kekuasaan



KULIAH KOMUNIKASI ::PENGANTAR ILMU POLITIK (2006)

POLITIK DAN KEKUASAAN
- Nisya Rifiani -

Review dari film dokumenter : Wolf Battlefield
Sutradara : Sanjeev Bhaskar

Politik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan seseorang atau suatu kelompok. Begitu juga dengan kehidupan yang dijalankan oleh manusia. Namun ternyata tidak hanya manusia saja yang berpolitik, tetapi binatang pun juga berpolitik. Secara tidak kita sadari, binatang menjalankan kegiatan politik untuk mencapai berbagai tujuan. Misalnya, untuk mendapatkan makanan, wilayah, kekuasaan, dan lain-lain.
Binatang mempunyai otak namun tidak dapat digunakan untuk perfikir sebagaimana otak manusia. Lantas bagaimana mereka berpolitik? Ya, binatang memang tidak dapat berfikir tetapi mereka mempunyai insting kehewanan. Misalnya saja serigala, ia menggunakan insting yang mereka punya untuk bertahan hidup baik di luar, maupun didalam koloninya. Serigala dianugerahi fisik yang sempurna dan kemampuan yang handal, namun tanpa insting yang kuat mereka tidak dapat bertahan hidup.

Gambar : Google
Politik yang dijalankan serigala dapat kita analogikan dengan politik yang dijalankan oleh manusia. Serigala mempunyai indra penciuman yang tajam, sepuluh ribu kali dari kemampuan penciuman manusia. Ia juga mampu berlari 40km/jam. Mereka memiliki teamwork yang baik serta memiliki wilayah yang mereka ciptakan dari jejak-jejak yang berupa bau per-100km yang bisa bertahan selama berminggu-minggu. Sedangkan manusia, selain dianugerahi akal dan fikiran pasti juga mempunyai keinginan dan tujuan yang harus dicapai. Baik serigala maupun manusia sama-sama menggunakan apa yang mereka miliki untuk mencapai tujuan mereka.
Secara sadar maupun tidak sadar serigala telah melakukan kegiatan politik. Misalnya, saat serigala dan koloninya berburu hewan lain untuk mereka makan. Mereka harus tahu apa dan siapa yang mereka buru untuk mendapatkan buruan itu sebagai makanan. Mereka selalu mengamati buruan mereka. Mereka harus tahu mana buruan yang lemah atau tak berdaya kemudian mendesak buruan mereka. Hal ini juga berlaku pada saat mereka mepertahankan wilayah kekuasaan mereka dari koloni serigala lain atau kawanan hewan lain.
Tak berbeda dengan manusia yang berpolitik. Misalnya kegiatan pada partai politik. Partai poitik merupakan suatu kelompok yang terorganisasi yang anggotanya mempunyai orientasi dan cita-cita yang sama. Tujuannya yaitu memperoleh kuasaan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakan mereka. Politik binatang dan politik manusia memang berbeda, namun dapat dianalogikan. Pada intinya, terdapat kesamaan pada politik binatang dan politik manusia.

Gambar : Google
Pada resume ini kita tidak akan membicarakan politik binatang, namun kita akan membicarakan politik manusia. Bagaimana manusia berpolitik? Apakah kekuasaan itu? Bagaimana menjalankannya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kita temukan jawabannya pada rangkaian tulisan ini.
Pada kajian ilmu politik, kekuasaan (power) merupakan salah satu dari lima konsep pokok ilmu politik. Kekuasaan sendiri dapat didefinisikan sebagai: seseorang atau sekelompok manusia yang mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku tersebut menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang atau kelompok yang memiliki kekuasaan itu (1).

Kekuasaan sebagai Inti Politik
Sarjana politik seperti Harold D. Laswell, A. Kaplan, Deliar Noer, Ossip K. Flechtheim, melihat kekuasaan sebagai inti dari politik. Anggapan dasar politik bagi mereka adalah semua kegiatan yang menyangkut masalah memperebutkan dan mempertahankan kekuasaan politik (perjuangan keuasaan/power struggle). Tujuan politiknya menyangkut kepentingan seluruh masyarakat. Hal ini juga berarti bahwa kekuasaan politik dan tujuan politik mempengaruhi satu sama lain dan bergantung satu sama lain.

Kekuasaan Sosial
Pada awalnya kekuasaan sosial timbul karena manusia mempunyai bermacam kepentingan, keinginan, dan tujuan yang ingin sekali dicapainya. Hal itu menyebabkan manusia merasa perlu untuk memaksakan kemauannya atas orang atau kelompok lain demi tercapainya keinginan atau diakuinya eksistensi dirinya. Hal ini menimbulkan perasaan pada dirinya bahwa mengendalikan orang lain adalah syarat mutlak untuk keselamatan dirinya sendiri. Maka dari itu bagi banyak orang kekuasaan itu merupakan suatu nilai yang dimilikinya.
Robert M. Maclver mengemukakan bahwa, kekuasaan sosial adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah, maupun secara tidak langsung dengan mempergunakan segala alat dan cara yang tersedia. Kekuasaan sosial terdapat dalam semua hubungan sosial (2).

Hal-Hal penting dari definisi kekuasaan :
  • Gejala kekuasaan adalah gejala yang lumrah yang terdapat dalam setiap masyarakat, dalam semua bentuk hidup bersama.
  • Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan (relationship). Artinya terdapat satu pihak yang memerintah dan ada pihak lain yang diperintah (the rule and the ruled). Tetapi dalam hal ini tidak ada persamaan martabat (stratifiakasi).
  • Manusia adalah subyek dari kekuasaan sekaligus obyek dari kekuasaan sesuai dengan prinsip memberi dan menerima.
  • Sumber kekuasaan bisa berasal dari kekerasan (fisik maupun non-fisik), kedudukan (posisi dalam masyarakat), kekayaan, kepercayaan, dan lain sebagainya.

Kekuasaan Politik
Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan si pemegang kekuasaan sendiri. Kekuasaan politik merupakan bagian dari kekuasaan sosial yang fokusnya ditunjukkan kepada negara sebagai satu-satunya pihak berwenang yang memiliki hak untuk mengendalikan tingkah laku sosial dengan paksaan. Kekuasaan menyangkut hal-hal sebagai berikut :
  1. Kekuasaan politik mencakup kekuasaan untuk memperoleh ketaatan dari warga masyarakat.
  2. Kekuasaan politik menyangkut pengendalian orang lain dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan dan aktivitas negara di bidang administratif, legislatif, dan yudikatif.
Kekuasaan politik sangan erat hubungannya dengan penggunaan kekuasaan (machtsuitoefening) yang apabila hal ini ditinggalkan, tidak digunakan, atau tidak dijalankan maka kekuasaan politik tidak dapat diwujudkan. Apabila penggunaan kekuasaan itu berjalan efektif maka akan terjadi kontrol kekuasaan (pengendalian/penguasaan) bagi warga masyarakat mamupun aktivitas negara. Untuk menggunakan kekuasaan politik maka dibutuhkan beberapa komponen yang terbentuk dengan sendirinya yaitu penguasa (pelaku yang memegang kekuasaan) dan alat/sarana kekuasaan. Apabila hal tersebut sudah ada maka penggunaan kekuasaan itu dapat berjalan dengan baik.
#

Bahan Bacaan: 
(1) Miriam Budiarjo. 1977. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 
(2) Robert M. Maclver. 1961. The Web of Government. New York : The Macmillian Company. Hal. 22.

0 komentar:

Posting Komentar