28 Jun 2012

Budaya Jepang dalam Fenomena Internasional Baru

KOMUNIKASI INTERNASIONAL

HEGEMONI BUDAYA POP INTERNASIONAL
- Pengaruh Budaya Jepang dalam Fenomena Internasional Baru -

− Nisya Rifiani −

Acara bertajuk Jepang-Jepangan kerap kali beraksi di kota pendidikan ini. Gelaran yang disajikan bervariatif jenisnya mulai dari pentas musik, cosplay competition hingga pekan kebudayaan Jepang. Antusiasme dan perhatian dari masyarakat pun begitu tinggi. Audiens yang datang disetiap acara mencapai ribuan orang. Lantas siapa lagi yang menyangkal kalau kita sudah gila Jepang?!

Pengantar

Dewasa ini, kemunculan dan pertumbuhan aktivitas global sama sekali bukan hal yang baru. Globalisasi kini menjadi suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia untuk mampu bersimbiosis dalam berbagai bidang. Sebagian besar proses globalisasi memang berwujud ekonomi; yang dibentuk oleh kegiatan ekonomi berskala dunia yang menciptakan ekonomi dunia yang saling terkait, meskipun tidak merata. Globalisasi bukan hanya soal ekonomi, namun juga terkait dengan masalah makna kultural. Kendati nilai dan makna yang melekat pada suatu tempat tetap berarti, kita semakin terjerat dalam jaringan yang meluas jauh ke luar lokasi fisik kita. Kita tentu saja bukan bagian dari negara dunia atau kebudayaan dunia yang satu, namun kita dapat mengidentifikasikan proses kultural global, integrasi, dan disintegrasi kultural, yang terlepas dari hubungan antar negara.


Tulisan ini akan membahas lebih lanjut mengenai budaya pop internasional yang mulai memasuki ranah global dengan media dan komunikasi internasional. Tulisan ini akan diawali dengan pembahasan mengenai konsep hegemoni, kebudayaan, dan hegemoni kebudayaan ; yang merupakan konsep penting dalam tulisan ini. Pada bagian kedua akan memaparkan konsep budaya pop, serta coba menggambarkan bagaimana perkembangan budaya pop Jepang dan perjalanannya hingga kini mulai menjadi trend di berbagai negara. Pada akhirnya, tulisan ini akan diakhiri dengan kesimpulan, sebagai ringkasan pokok-pokok penting dari tulisan ini.

Konsep Hegemoni, Kebudayaan dan Hegemoni Kebudayaan

Budaya
Budaya (culture) ; kata yang sering terdengar namun belum tentu kita mengetahui maknanya. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Parsudi Suparlan Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.

Hegemoni
Hegemoni merupakan suatu titik makna temporer yang mendukung pihak yang kuat. Proses penciptaan, perawatan dan reproduksi berbagai makna pengatur kebudayaan tertentu (dalam Barker, 2000 ; 409). Bagi Gramsci, hegemoni dipandang sebagai suatu hal yang berkaitan dengan ideologi yang cakupannya melebihi semua bidang sosial, budaya dan ekonomi dalam suatu masyarakat. Hegemoni adalah konsep yang digunakan untuk menjelaskan wawasan dunia yang bertujuan membekukan dominasi suatu kelas ekonomi terhadap kelas lain. Ini menjadikan teori hegemoni jauh lebih kaya dan lebih kompleks. Hegemoni adalah kekuasaan yang diekspresikan melalui jalinan politik, sosial, budaya, dan ekonomi melalui cara-cara persuasi serat melalui mekanisme konsensus. Negara didefinisikan sebagai sumber kekuatan penekan dalam masyarakat sipil yang menempatkan kepemimpinan hegemonik.


Pada dasarnya hubungan internasional lebih mengacu kepada seluruh bentuk interaksi hubungan, baik antar negara secara institusional maupun antara aktor-aktor non-negara sebagai unit interaksi dalam sistem internasional. Interaksi internasional adalah proses komunikasi dan pertukaran yang secara politik relevan antara aktor-aktor dalam sistem internasional. Misalnya mereka akan merefleksikan tujuan, sumber daya dan tindakan-tindakan dari para aktor tersebut, dan mereka akan dipengaruhi oleh konteksnya dan tingkatan yang muncul.

Budaya Pop dan Budaya Pop Jepang yang Mendunia

Budaya pop merupakan teks publik yang bersifat umum dan tersebar luas. Makna dan praktik yang diproduksi oleh audiens pop. Sebagai satu kategori politis budaya pop merupakan area kekuasaan dan perjuangan untuk mencapai makna. Budaya pop menyeberangi batas kekuasaan kultural dan mengedepankan karakter arbitrer dari klasifikasi kultural dengan cara menantang istilah tinggi/rendah.


KETERPURUKAN Jepang pasca perang dunia II membuat Jepang makin bekerja keras untuk membangun kembali tanah airnya. Jepang bangkit secara drastis dari kehancuran dan meraih kesuksesan. Jepang bertransformasi menjadi negara maju. Sebagai salah satu negara adidaya, Jepang memiliki peranan yang penting dalam perkembangan negara-negara dunia ketiga di Asia. Jepang sangat maju dalam bidang ekonomi dan teknologi. Jepang juga memiliki budaya yang berkembang dan mengalami transformasi seiring dinamika domestik dan internasional. Salah satu yang paling mencolok adalah sebuah budaya yang disebut sebagai Japanese Pop Culture (budaya pop Jepang). Perlahan tetapi pasti budaya pop Jepang akan mewarnai kebudayaan dunia.


Budaya pop Jepang mulai merasuki masyarakat dunia di akhir dekade 1980-an. Bentuk budaya popular Jepang dapat digambarkan dari berbagai produk kesenian, gaya berpakaian, genre musik, makanan tradisional, gaya hidup, dan lain sebagainya. Budaya pop Jepang yang kini mendunia lebih dikenal melalui manga (kartun Jepang), anime (animasi Jepang), games dan fashion. Manga dan anime merupakan kebudayaan yang ringan dan sifatnya komodifikasi. Model kartun khas Jepang ini menjadi kekuatan budaya sekaligus ekonomi bagi Jepang. Bentuk lain dari budaya pop Jepang adalah J-Pop (Japanese Pop Music). Budaya ini berawal dari perkembangan dunia musik Jepang dalam genre Pop yang memiliki keunikan tersendiri. Budaya pop ini terkait sangat erat dengan dunia industri. Banyak orang yang diuntungkan dengan keberadaan budaya pop.


Berkembangnya budaya pop Jepang dalam kancah internasional disalurkan melalui banyak jalur informasi mulai dari media cetak (koran, majalah, dsb), media elektronik (televisi, radio, dsb), media interaktif (internet), hingga media alternatif (film layar lebar, dsb), dan tentu saja budaya pop itu sendiri. Begitu derasnya informasi-informasi tersebut sehingga sadar atau tidak sadar budaya-budaya tersebut sudah menjadi bagian dari budaya internasional. Ditambah dengan adanya kecangihan teknologi adan informasi transfer nilai-nilai budaya akan semakin mudah tersalurkan dan disentuh oleh berbagai pihak di berbagai wilayah yang berbeda.


Masuknya budaya tersebut ke dalam sendi-sendi kehidupan secara tidak langsung dapat menjadi bahan dasar dalam membangun cara berpikir individu, terutama para remaja pada umumnya. Sebab pada dasarnya, pada usia remaja seringkali budaya menjadi determinan dalam membentuk frame dan proses cara berpikir. Uniknya, pembangunan cara berpikir di kepala remaja yang bahan dasarnya banyak dari Jepang itu kemudian dikombinasikan ke kondisi kehidupan nyata sehari-hari. Sebuah bentuk kenyataan sehari-hari yang khas Jepang bisa dipastikan sangat berbeda dengan kehidupan dan tradisi budaya di berbagai negara. Budaya pop Jepang saat ini berkembang hampir di seluruh belahan dunia, dan memiliki dampak terhadap masyarakat internasional.


Pada awalnya, budaya pop Jepang berkembang di Indonesia melalui manga, anime dan tokusatsu. Genre musik, kesenian tradisonal, fashion-style, dan selera makan kemudian mewarnai beragamnya budaya Jepang di Indonesia dan menjadi trend di kalangan para remaja. Representasi budaya pop Jepang di Indonesia saat ini rasanya semakin beragam seperti yang telah digambarkan di awal makalah ini.


Indonesia sendiri sebenarnya memiliki potensi melakukan hegemoni kebudayaan terutama di kawasan Asia Tenggara. Misalnya dengan Bahasa Indonesia, produk film dan musik yang cukup digemari oleh negara-negara dengan penutur bahasa Melayu. Penulis merasa akan sangat menguntungkan bagi Indonesia jika memiliki rencana jangka panjang untuk membentuk persepsi masyarakat Asia Tenggara melalui industri popnya.

Kebudayaan Sebagai Soft Power Negara

Konsep soft power diperkenalkan oleh Joseph Nye, seorang liberalis kontemporer yang berpendapat bahwa perang secara fisik sudah usai dan digantikan oleh persaingan secara soft yaitu melalui kerjasama ekonomi dan kebudayaan. Metode ini sering dipakai negara-negara besar untuk menguasai dunia. Perang Dingin tahun 1970-an, liberalisme mulai berkembang seiring perubahan kebiasaan-kebiasaan negara dalam berinteraksi. Negara lebih cenderung tergantung satu sama lain dan bekerja sama amelalui cara-cara non-militer, dimana penaklukan negara atas negara lain bukan lagi melalui penaklukan wilayah secara fisik melainkan penaklukan pemikiran melalui kebudayaan.


Seiring dengan kemajuan teknologi dan semakin mudahnya informasi untuk disebarkan, semakin mudah pula satu pihak untuk memperluas soft powernya di seluruh dunia. Pada masa sekarang ini, kapabilitas informasi merupakan sumber power yang paling krusial. Informasi budaya yang mengalir dan tanpa kita sadar sudah masuk alam bawah sadar kita. Dan pengaruh itu datangnya dari negara yang memiliki kekuatan yang realtif lebih besar dibanding negara sekitarnya. Jepang yang kini memiliki hegemoni budaya yang sangat kuat dan terpendar kepada negara-negara yang melakukan hubungan internasional dengannya. Proses hegemoni yang dilakukan negara-negara adidaya terhadap negara berkembang tentu menjadi semacam ancaman laten bagi perkembangan dan pelestarian seni-budaya.


Budaya pop Jepang sering kali dianggap sebagai media diplomasi Jepang melalui aspek budaya. Dalam level domestik, khusunya bagi Jepang, cara-cara diplomasi sepeti ini merupakan implementasi strategi luar negeri Jepang dalam menyebarkan pengaruh dan kepentingannya. Penyebaran budaya populer Jepang yang menjangkti hampir seluruh anak muda tidak hanya di kawasan Asia tapi juga merambah ke negara-negara Barat lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Dengan tingginya apresiasi budaya masyarakat internasional terhadap budaya populer Jepang, hal ini bisa menjadi peluang besar bagi Jepang dalam memperkuat eksistensi dan pengaruhnya dalam arena internasional.


Hegemoni budaya bukan tak memiliki dampak. Dampak dari kondisi ini adalah adanya pergerakan ide, gagasan, nilai-nilai, dan barang (komoditi) yang tidak mampu dikontrol oleh pemerintah negara. Hegemoni budaya dapat berdampak pada perubahan tatanan sosial masyarakat yang ditimbulkan dari proses hegemoni kebudayaan tersebut.


Kebudayaan dapat menjadi alat diplomasi yang cukup efektif bagi suatu negara. Namun, di sisi lain masuknya kebudayaan negara lain ke dalam suatu negara dapat menimbulkan ancaman terhadap eksistensi budaya nasional, sebab kedatangan budaya asing ke dalam sebuah komunitas masyarakat dapat terdikotomi menjadi nilai-nilai positif dan negatif. Namun pada dasarnya kekuatan dan solidaritas nasional-lah yang mampu menghadang efek buruk munculnya berbagai fenomena internasional baru. Hegemoni akan selalu ada, dia tidak bisa dihindari, namun semuanya kembali ke kita, bagaimana menghadapi hegemoni dan dominasi pada selera dan intelektualitas kita.

#

Daftar Pustaka

Literasi
Barker, Chris. 2000. Cultural Studies ; Teori dan Praktek. Kreasi Wacana ; Yogyakarta.
Fadhli, Aulia. 2007. Menjadi Pemenang Seperti Bangsa Jepang. Pinus Book Publisher ; Yogyakarta.
Liliweri, Alo. 2001. Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Pustaka Pelajar ; Yogyakarta.
Suparlan, Parsudi. 2003. Hubungan Antar Sukubangsa. Yayasan Ilmu Kepolisian.

Situs
http://polhukam.kompasiana.com/2009/06/18/lunturnya-hegemoni-amerika-serikat/
http://republikbabi.com/hegemoni-intelektual
http://www.wonosari.com/teras-nongkrong-f36/minat-orang-indonesia-mengenal-budaya-jepang-meningkat-t5486.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

0 komentar:

Posting Komentar