KULIAH KOMUNIKASI :: Pengantar Ilmu Politik (2006)
POLITIK DAN ILMU LAINNYA
Oleh
: Nisya Rifiani
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu sosial dan ilmu politik mempunyai kaitan yang
sangat dekat dan berhubungan erat, bahkan saling mempengaruhi. Ilmu politik
merupakan salah satu bagian dari kelompok besar ilmu sosial, maka ilmu politik
tidak bisa lepas dari anggota kelompok ilmu sosial lainnya seperti ilmu
sejarah, ilmu filsafat, ilmu sosiologi, ilmu antropologi, ilmu hukum, ilmu ekonomi,
ilmu psikologi, dan ilmu sosial lainnya. Ilmu sosial mempunyai obyek studi yang
sama yaitu manusia, sebagai anggota kelompok/grup tertentu. Ilmu sosial
mempelajari segala aspek-aspek kemanusiaan, yang dapat dilihat dari aspek
kualitas maupun aspek kuantitasnya.
Definisi Ilmu Politik
Secara umum, politik adalah macam-macam kegiatan
dalam suatu sistem politik yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari
seluruh masyarakat dan menyangkut kegiatan berbagai kelompok, misalnya kegiatan
individu, kegiatan kelompok, partai politik, dan lain sebagainya.
Roger F. Soltau mengemukakan bahwa,
ilmu politik mempelajari negara, tujuan negara, dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan itu. Ilmu politik juga mempelajari hubungan antara negara
dengan warga negaranya, serta dengan negara-negara lain. *
J. Barents berpendapat bahwa, ilmu
politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara, yang merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat. Ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan
tugasnya. **
Dasar ilmu politik adalah fakta,
sedangkan ilmu politik sendiri mempelajari aspek-aspek : (1) teori (theory), (2) praktek politik (practice), (3) deskripsi (description), (4) analisis sistem (analysis), dan (5) sifat politik (politically).
Pendekatan ilmu politik menggunakan
filosofi politik berdasarkan penafsiran, struktur berdasarkan sikap, kenyataan,
kemajemukan, dan kelembagaan. Ilmu politik berhubungan dengan primary sources, secondary sources, survey,
statistical, case, dan model.
Pemahaman politik dapat dilihat dari
konsep pokok dari sistem politik yaitu : (1) negara (state), (2) kekuasaan (power),
(3) pengambilan keputusan (secision
making), (4) kebijaksanaan umum (public
policy, beleid), (5) pembagian
dan alokasi (distribution and allocation).
Konsep-Konsep Politik
Politik mempunyai konsep yang diabstrakkan dari
peristiwa konkret yang isi pokoknya terdiri dari 5 konsep sistem politik. Dari
konsep tersebut melahirkan banyak teori, namun kita tidak membahas teori
tersebut melainkan teori dalam hubungannya dengan ilmu politik.
Teori politik merupakan salah satu
bagian dari bidang ilmu politik. Pembahasannya sistematis dan merupakan
generalisasi dari fenomena yang bersifat politik. Teori politik merupakan
bahasan dan renungan atas : (1) tujuan kegiatan politik, (2) cara yang
digunakan untuk mencapapi tujuan tersebut, (3) kemungkinan dan kebutuhan yang
ditimbulkan oleh situasi politik tertentu, (4) kewajiban yang diakibatkan oleh
tujuan politik tersebut. Teori politik mempunyai sifat : (1)
spekulatif/merenung-renung, (2) deskriptif/menggambarkan, (3)
komparatif/membandingkan, (4) berdasarkan logika.
Menurut Thomas P. Jenkin dalam
bukunya yang berjudul The Study of
Political Theory, teori politik dibedakan menjadi dua, yaitu : ***
1. Teori 1 – Valuational,
adalah teori yang mempunyai dasar moral dan yang menentukan norma-norma politik,
di dalamnya terdapat unsur norma dan nilai. Teori ini dibagi menjadi tiga golongan
yaitu filsafat politik (political
philosophy), teori politik sistematis (systematic
political theory), dan ideologi politik (political ideology).
Fungsi dari teori ini adalah : (1)
Menentukan pedoman dan patokan yang bersifat moral dan yang sesuai dengan
norma-norma moral. (2) Mengatur hubungan-hubungan antara anggota masyarakat.
(3) Mendidik warga masyarakat mengenai norma dan nilai tersebut.
2. Teori 2 – Non-Valuational,
adalah teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta-fakta politik dengan
tidak mempersoalkan norma atau nilai, atau yang sering disebut dengan value-free atau bebas nilai.
Penelitian Ilmu Politik
Ilmu politik mempunyai paradigma sebagai alat
berfikir yang dijadikan sebagai model dalam teori ilmu pengetahuan. Pendekatan merupakan
metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Pada dasarnya
pendekatan baru dalam ilmu politik muncul sesaat setelah berakhirnya Perang
Dunia II. Hal ini merupakan eksistensi dari sebuah gerakan pembaharuan yang
ingin meningkatkan mutu ilmu politik.
Pendekatan ini kemudian dikenal
dengan sebutan ‘pendekatan tingkah laku’ atau behavioral approach. Pendekatan ini merupakan pengembangan metode
ilmiah untuk mendongkrak agar ilmu politik dapat menggunakan cara-cara untuk
meneliti gejala dan peristiwa politik secara lebih sistematis., berdasarkan
pengalaman empiris dan dengan menggunakan kerangka teoritis yang terperinci dan
ketat. Behavioral approach yang
dikemukakan oleh kaum behavioralis mempunyai konsep pokok yang dapat
disimpulkan sebagai berikut : ****
- Tingkah laku politik memperlihatkan keteraturan/regularities yang dapat dirumuskan dalam generalisasi tertentu.
- Generalisasi ini pada azasnya harus dapat dibuktikan/verification kebenarannya dengan menunjuk pada tingkah laku yang relevan.
- Mengumpulkan dan menafsirkan data dengan teknik penellitian yang cermat.
- Pengukuran dan kuantifikasi untuk mencapai kecermatan dalam penelitian.
- Tidak memainkan peranan/value-free dalam membuat analisis politik.
- Penelitian politik mempunyai sikap terbuka terhadap konsep dan teori dalam ilmu sosial lainnya.
Keuntungan dari pendekatan ini
adalah memberi kesempatan untuk mempelajari kegiatan dan susunan politik di
beberapa negara yang berbeda sejarah perkembangannya, latar belakang kebudayaan
dan ideologi, dengan mempelajari bermacam-macam mekanisme yang menjalankan
fungsi-fungsi tertentu, yang merupakan tujuan dari setiap kegiatan politik.
Satu pendekatan lagi selain
pendekatan tingkah laku ini, adalah pendekatan tradisional. Pendekatan
tradisional sangat menekan kan pada hal-hal berikut : (1) nilai dan norma, (2)
filsafat, (3) ilmu terapan, (4) historis-yuridis, dan (5) bersifat kualitatif.
Pendekatan ini memerangi pendekatan tingkah laku, maka terkadilah polemik yang
sengit antara kedua pendekatan ini.
Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan
Lainnya
Sejarah
merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik. Sejarah menyumbangkan bahan
berupa data dan fakta dari masa lampau untuk diolah lebih lanjut. Hal tersebut
dilakukan oleh sarjana politik dengan tujuan berorientasi ke masa depan (future oriented), untuk menemukan
pola-pola ulangan (recurrent patterns)
yang dapat membantu untuk menentukan suatu proyeksi untuk masa depan.
Ilmu
politik merupakan bagian dari ilmu filsafat yang menyangkut kehidupan politik
terutama mengenai sifat-sifat hakiki, asal mula, dan nilai (value) dari negara. Filsafat politik
juga mencakup dan erat hubungannya dengan filsafat moral (moral philosophy) atau etika (ethics).
3. Sosiologi
Ilmu sosiologi
maupun ilmu politik sama-sama mempelajari negara, namun dipelajari dari sisi
yang berbeda. Sosiologi membantu sarjana politik dalam usahanya memahami latar
belakang, susunan, dan pola kehidupan sosial dari pelbagai golongan dan
kelompok dalam masyarakat. Sosiologi merupakan analisis kehidupan social dalam
ilmu politik
Antropologi
digunakan oleh sarjana ilmu politik dalam rangka penelitian tentang kehidupan
dan usaha modernisasi politik di negara-negara baru dalam kaitannya dengan ilmu
politik.
Ilmu
ekonomi dan ilmu politik saling berhubungan dan kerjasamanya sangat dibutuhkan,
antara lain dalam hal : (1) Menganalisis siasat pembangunan sosial, (2)
Menyusun teori politik untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu.
Psikologi
sosial membantu ilmu politik menganalisis secara lebih mendalam mengenai makna
dan peranan ‘orang besar’, kondisi sosial-ekonomi, member pandangan-pandangan
baru dalam penelitian tentang kepemimpinan.
#
DAFTAR PUSTAKA
* Soltau, Roger F., 1961. An Introduction to Politics. London ; Longmans. Hlm. 4.
**Barents, J., dalam Sitorus L. M., Ilmu Politika:
Suatu Perkenalan Lapangan. 1965. Jakarta ; Pembangunan. Hlm. 23.
*** Jenkin, Thomas P., 1967. The Study of Political Theory. New York : Random House. Hlm. 1-5.
**** Budiarjo, Miriam. 1977. Dasar-Dasar Ilmu
Politik. Jakartta ; Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 5.
– Nisya Rifiani / 2006 –
0 komentar:
Posting Komentar