13 Jun 2013

Museum Sandi Negara - Yogyakarta

MUSEUM SANDI NEGARA


Museum Sandi Negara merupakan museum yang merekam sejarah persandian di Indonesia –termasuk pada masa pra-kemerdekaan dan pasca kemerdekaan RI– dan juga sejarah persandian dunia. Museum Sandi Negara adalah salah satu upaya pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya dan museum, disamping sebagai media sosialisasi dan pembelajaran persandian.
Museum Sandi Negara mengajak masyarakat untuk melestarikan nilai sejarah terutama sejarah persandian sebagai bagian integral perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, sebagai media penanaman nilai patriotisme yang mewariskan nilai-nilai perjuangan bangsa kepada generasi penerus.
Pengunjung dapat mengetahui sejarah persandian di Indonesia dan dunia, sejarah perkembangan ilmu persandian yang dibagi menjadi dua yaitu: Sistem Kriptografi Klasik dan dan Sistem Kriptografi Modern. Selain itu kita dapat melihat evolusi peralatan sandi yang digunakan dalam kegiatan persandian, baik buatan dalam maupun luar negeri.
Museum Sandi Negara menyimpan koleksi persandian bersejarah berupa barang asli dan/atau replika.  Peralatan sandi, dokumen sandi, gambar, dan diorama, serta fasilitas multimedia dengan teknologi layar sentuh (touchscreen) adalah beberapa koleksi museum ini. Pengunjung juga bisa mengikuti permainan interaktif tentang kode sandi dan pemecahan sistem sandi.
Museum Sandi Negara dibangun atas prakarsa bersama antara Lembaga Sandi Negara, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, serta Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum Sandi diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008 oleh Mayjen Nachrowi Ramli (Lembaga Sandi Negara), Jero Wacik (Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata), dan Sri Sultan HB X (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta).
Lokasi Museum Sandi Negara tak jauh dari pusat kota. Berada di komplek Gedung Museum Perjuangan yang beralamat di Jl. Kol. Sugiono No. 24 Brontokusuman Yogyakarta 55143. Penataan dalam museum bergaya modern art. Setiap harinya, Museum Sandi Negara menerima kunjungan rata-rata 50 hingga 60 orang, baik perseorangan maupun kelompok. Museum Sandi Negara buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 15.00. Hari jumat, sabtu, dan minggu, museum tetap buka tetapi dengan durasi waktu yang lebih singkat yaitu setengah hari.

(Teks dan Foto by :: Nisya Rifiani/2013)




Kunjungan ke Museum Sandi secara kolektif.
Bp. Tampil Chandra (pemandu museum) sedang menjelaskan serba-serbi Museum Sandi.


Prasasti dr. Roebiono Kertopati
(Bapak Persandian Indonesia yang menciptakan 10.000 kata sandi)


Permainan Interaktif tentang kode sandi dan pemecahan sistem sandi.


Patung dr. Roebiono Kertopati, dibuat semirip mungkin dengan wajah aslinya.

Salah satu koleksi Museum Sandi : Sepeda Kayuh (replika).
Pada tahun 1946-an, sepeda ini digunakan oleh kurir sandi untuk mengantar surat rahasia.
Teks & Foto oleh : Nisya Rifiani

 Narsis bareng Pak Tampil...
Foto : Mas-Mas penjaga museum yang nggak tau namanya... ^^

11 Jun 2013

Library - Taman Pustaka Arief Rahman Hakim




Taukah kamu siapa Arief Rahman Hakim???
Beliau merupakan aktivis pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Ia seorang pemuda ahmadiyah yang juga mahasiswa kedokteran UI yang gugur pada masa orde lama, ia kemudian diangkat menjadi Pahlawan Ampera. Namanya kini diabadikan menjadi salah satu nama taman pustaka yang ada di kawasan Kotabaru Yogyakarta…

Taman Pustaka Arief Rahman Hakim atau ARH terletak di Jalan Atmosukarto No. 15 Kotabaru Yogyakarta. Taman pustaka ini termasuk dalam kategori perpustakaan khusus, yaitu perpustakaan yang dikelola oleh organisasi masyarakat tertentu dan memiliki koleksi pustaka khusus. Taman Pustaka ARH dikelola oleh Yayasan Ahmadiyah. Pada awalnya, ARH didirikan untuk mendukung visi dan misi yayasan tersebut dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus. Namun pada perkembangannya, ARH kemudian terbuka bagi masyarakat luas terutama bagi mereka yang memerlukan informasi tentang keagamaan.
Taman Pustaka Arief Rahman Hakim memiliki banyak koleksi buku bertemakan keagamaan. Bukan hanya agama Islam saja, tapi juga agama dan kepercayaan lain. Koleksi buku teks berjumlah lebih dari 500 judul buku. Selain buku teks, koleksi lainnya berupa kitab, majalah, newsletter, dan lain sebagainya. Fasilitas yang ada di taman pustaka ini antara lain : koleksi baik buku dan/atau majalah, ruang baca, wi-fi, tv channel. Pendataan koleksi dan inventarisasi di taman pustaka ini sedang dalam tahap komputerisasi. ARH mempunyai situs yang menyediakan buku-buku koleksinya dalam bentuk digital (e-book) dan dapat di-download secara gratis.
Jumlah pengunjung Taman Pustaka Arief Rahman Hakim ini termasuk minim, rata-rata 3 – 10 orang per minggu. Pengunjung taman pustaka mayoritas mahasiswa S2 dan S3 yang membutuhkan bahan referensi tentang studinya, atau masyarakat yang ingin lebih tahu tentang aliran ahmadiyah. Selain itu, Taman Pustaka ARH juga kerap menerima kunjungan kolektif dari sejumlah instansi misalnya dari Kementrian Agama, Forum Lintas Agama, dan sekolah-sekolah yang bernafaskan ahmadiyah seperti SMA PIRI.
Taman Pustaka Arief Rahman Hakim buka setiap hari senin hingga jumat mulai pukul 08.00 hingga 20.00. Hari sabtu buka mulai pukul 08.00 – 17.00, sedangkan hari minggu dan hari libur nasional tutup. Untuk meminjam koleksi Taman Pustaka ARH, ada sejumlah syarat dan kondisi yang harus kita patuhi misalnya meninggalkan kartu identitas jika ingin meminjam pustaka tertentu. ARH juga mempunyai kegiatan lain di luar kegiatan kepustakaan, diantaranya adalah kegiatan diskusi, kegiatan pameran, dan kegiatan sosial.
Salah satu kegiatan sosial adalah donor darah. Donor darah ARH rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, jadi dalam setahun ada empat kali kegiatan donor darah. Kegiatan seperti ini diorganisasikan oleh pengelola perpustakaan dan sejumlah volunteer. Rizqi Baihaqi adalah salah seorang volunteer di Taman Pustaka ARH. Rizqi sudah hampir tiga tahun menjadi volunteer di Taman Pustaka ARH.
 “Menjadi volunteer tidak mendapatkan kontraprestasi berupa gaji, namun mengelola taman pustaka ini sangat menyenangkan. Banyak hal yang saya temukan disini. Ini sudah menjadi passion saya,” kata Rizqi sambil tersenyum ramah. Selain menjadi volunteer, ia juga terlibat dalam pengelolaan Taman Pustaka ARH. ARH memiliki komitmen untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pustaka yang berkaitan dengan keagamaan dan ARH berusaha untuk terus berkembang. (Nisya Rifiani/2013)


 





 
Teks & Foto by :: Nisya Rifiani